Merasa Dibohongin? Ini Dia, 5 Ciri Orang Bohongin Kamu yang Langsung Bisa Ketebak - Kim posting

Inspirasi Ngeblok







  • Seo Ready

  • Responsive

  • Fast Loading

  • Amazing!





Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 25 November 2017

Merasa Dibohongin? Ini Dia, 5 Ciri Orang Bohongin Kamu yang Langsung Bisa Ketebak


Kebohongan (juga disebut kepalsuan) adalah jenis penipuan dalam bentuk pernyataan yang tidak benar, terutama dengan maksud untuk menipu orang lain, seringkali dengan niat lebih lanjut untuk menjaga rahasia atau reputasi, perasaan melindungi seseorang atau untuk menghindari hukuman atau tolakan untuk satu tindakan. Berbohong adalah menyatakan sesuatu yang yang tahu tidak benar atau bahwa orang tidak jujur yakini benar dengan maksud bahwa seseorang akan membawanya untuk kebenaran.

Mungkin kamu penasaran bagaimana caranya mendeteksi kebohongan. Tenang saja, sebenarnya ada caranya kok. Nggak usah repot-repot pakai alat pendeteksi kebohongan ala polisi. saya akan menjabarkan mendeteksi kebohongan yang telah di kutip dari Hipwee, yaitu 5 cara mudah di bawah ini.

1. Ketika berbohong, kalimat orang akan cenderung lebih formal. Gaya bahasanya tak sesantai biasa dan ada kesan ia terlalu memikirkan kata-katanya


Ada alasan kenapa orang yang berbohong cenderung berbicara dengan lebih formal. Struktur kalimat yang baku akan memudahkan mereka untuk lebih mengatur kata-katanya sebelum berbicara. Bayangkan deh, kita cenderung tak berhati-hati dalam bicara ketika kalimat kita santai dan lugas, bukan? Nah, inilah kenapa, banyak orang yang gaya bahasa aslinya santai dan biasa saja, jadi lebih formal ketika berusaha berbohong.

2. Kata mitos, orang yang berbohong akan menghindari kontak mata dengan orang yang dibohonginya. Tapi, yang lebih sering terjadi justru mereka berusaha mempertahankan kontak mata


“Liars won’t look at you in the face”, kata orang. Tapi sebenarnya, pembohong ulung justru akan berusaha menjaga kontak mata. Ini karena mereka berusaha agar tetap terlihat meyakinkan di depan orang yang sedang dibohonginya. Kadang tatapannya akan terasa tidak wajar, misalnya saja terlalu lama atau terlalu dibuat-buat.

3. Ketika bicara, pembohong punya kecenderungan untuk tak memakai kata “aku”.


Kemarin aku nggak ikut anak-anak ke mall, kok. Aku di rumah, belajar. (jujur)
Kemarin anak-anak nggak ada yang pergi ke mall, kok. Soalnya banyak PR, harus di rumah. (bohong)
Ketika berbohong, kita akan cenderung “menjauhkan diri” dari kebohongan yang kita utarakan. Maksudnya, kita akan berusaha menceritakan kebohongan itu tanpa memasukkan unsur “aku” ke dalam cerita. Alasannya, berbohong sebenarnya membuat diri kita tidak nyaman.

4. Karena alam bawah sadar mereka merasa bersalah, pembohong juga cenderung berbicara dengan nada negatif


Pernahkah kamu mematikan HP karena malas dihubungi seseorang? Ketika orang itu bertanya kenapa dia tak bisa menghubungimu, kamu pun berbohong. Karena merasa bersalah, kamu jadi merasa perlu ikut menyampaikan bahwa kamu kesal.

“Sori ya kemarin nggak bisa ditelepon, baterai HP-ku mati. Bateraiku tuh emang boros banget… ngeselin!”

5. Kalimat orang yang berbohong akan berputar-putar, dan dibumbui detail yang sebenarnya kurang penting


Ketika seseorang berkata jujur, dia tak akan kesulitan untuk bicara dengan langsung dan jelas. Sebaliknya, orang yang tak jujur akan ngobrol ngarol-ngidul. Kalimat yang seharusnya sederhana jadi penuh detail yang tak berhubungan dengan inti cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot